Bekerja Bukan Hanya Tentang Gaji, Tapi Tentang Legacy

MASA DEPANARTIKEL

9/3/2025

Bekerja Bukan Hanya Tentang Gaji, Tapi Tentang Legacy
Bekerja Bukan Hanya Tentang Gaji, Tapi Tentang Legacy
Bayangkan 10 tahun dari sekarang. Bukan slip gaji yang kita buka ulang, tapi cerita-cerita tentang bagaimana kita pernah memberi pengaruh.

17+8 Tuntutan Rakyat lahir dari keresahan publik atas situasi politik, ekonomi, dan penegakan hukum di Indonesia, khususnya setelah demonstrasi 28–30 Agustus 2025. Tuntutan ini bukan hanya seruan emosional, tapi rangkuman dari berbagai suara masyarakat sipil, akademisi, organisasi mahasiswa, hingga lembaga independen yang menuntut perubahan nyata dari pemerintah.

Banyak Gen Z hari ini masuk ke dunia kerja dengan satu pertanyaan besar: “Berapa gajinya?” Wajar. Di tengah harga kos yang naik, cicilan gadget, sampai lifestyle yang demanding, gaji adalah nafas. Tapi kalau hidup cuma soal angka yang lewat di rekening, apa bedanya kita dengan mesin ATM?

Generasi ini lahir dengan idealisme: ingin kerja yang fleksibel, meaningful, dan berdampak. Dan di situlah legacy masuk. Legacy bukan hanya soal nama besar, melainkan jejak kecil yang tetap terasa meski kita sudah tak ada di ruangan itu lagi. Bisa berupa ide sederhana yang membuat kerja tim lebih efisien, konten kreatif yang menginspirasi ribuan orang, atau sekadar sikap yang bikin rekan kerja merasa dihargai.

Di kantor-kantor startup, di co-working space yang penuh cahaya neon, hingga di ruang kerja virtual Zoom, Gen Z sedang menulis sejarahnya sendiri. Mereka tidak hanya mencari gaji bulanan, tapi juga ingin dikenal sebagai generasi yang berani mengubah sistem lama, menolak “kerja hanya demi kerja,” dan menggantinya dengan “kerja demi makna.”

“Gaji akan habis, tapi legacy akan tetap hidup,” kata seorang profesional muda ketika ditanya tentang motivasinya.

Mungkin inilah pesan paling sederhana: ketika kita bekerja, bayangkan bahwa setiap ide, setiap keputusan, dan setiap tindakan adalah batu bata kecil untuk membangun rumah bernama legacy. Uangnya bisa hilang, tapi rumah itu akan berdiri lama.

Rakyat menegaskan bahwa kepercayaan tidak bisa diminta begitu saja, tapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Pemerintah diminta segera merespons tuntutan ini dengan transparan, adil, dan berpihak pada kepentingan rakyat, bukan elite.

Artikel Terkait